Parut Biru


Bertemu Teman Kocak!
September 15, 2008, 3:29 am
Filed under: Tentang Training | Tag: ,

Kubaca namanya pada daftar peserta yang ditempel di dinding Wisma Paranggaruda. Agus Waryanto dalam kurung Agus Merdeka. Kok namanya dua? Pakai ”merdeka” lagi? Apa dia salah satu wartawan dari Suara Merdeka dengan nama samaran Agus Merdeka?

Waktu perkenalan di ruang pertemuan malam itu, belum kelihatan sesuatu yang beda dengan dia. Belum ada sesuatu yang sangat khas tentang Mas Agus Waryanto ini. Hingga suatu hari, ketika ada sesi hari kedua, tampaklah kekhasannya. Ketika Kania bertanya sesuatu kepada salah seorang tutor, dia ini juga turut menambah jawaban. Naa…nada bicaranya itu terdengar lucu. Medok, medoknya itu lucu! Ini medok dalam arti Indonesia, bukan medok arti Jawa. Medok itu, kental banget aksen bahasa daerahnya. Kalau ”medok” dalam bahasa Jawa artinya main perempuan.

Nah, dia ini selain medok, suaranya juga keras. Itulah yang bikin temen-temen lain tertawa kalau mendengarnya. Ketika sesi Mo Is di hari berikutnya, ada jawabannya yang langsung bikin tertawa seluruh kelas. Dia waktu itu ditanya namanya.

”Anda namanya siapa?” tanya Mo Is.

”Lik Agus!” jawabnya keras dan spontan.

Kami semua langsung tertawa tergelak-gelak. Sejak saat itulah, kami memanggilnya Lik Agus. Dia malah senang dengan panggilan itu.

Kekhasan lainnya? Apapun selalu dikaitkan dengan dunia kemiliteran. Selain dipanggil Lik Agus, dia juga dipanggil Jendral! ”Mari kita rebut kemenangan. Kita hancurkan musuh kita!” teriaknya dengan mata melotot lucu! Begitulah Lik Agus di mata kami. Segala tindak tanduknya memiliki kekonyolan yang lucu.

Akan tetapi, jangan salah juga! Meski begitu, dia telah mengantongi banyak pengalaman berkaitan dengan pembuatan video. Memang sih, dia ikut training lebih sebagai penyegaran saja. Sebelumnya, sudah banyak dokumentasi bentuk video yang dia buat. Beberapa contoh sempat dia bawa. Kalau di kelas, dia juga banyak memberikan masukan kepada kami yang belum berpengalaman.

Aku sendiri hanya sempat bekerja sama satu kali dengan Lik Agus. Waktu itu, sudah memasuki pada produksi format iklan, video klip, dan wawancara. Sebenarnya aku mendapat jatah di video klip. Namun oleh pendamping diperbolehkan untuk berganti kelompok pada minat yang lebih cocok. Aku merasa di video klip kurang cocok. Pemikiranku nanti ke depan aku juga tidak akan membuat banyak video klip. Sebenarnya ada minat di wawancara, namun teman lain sudah lebih dahulu bertukar. Syukurlah, Fikri yang sebelumnya di iklan layanan masyarakat, mau bertukar denganku. Aku pindah ke iklan layanan masyarakat, Fikri pindah ke video klip.

Nah dalam pembuatan iklan layanan masyarakat inilah, aku bergabung dengan Lik Agus. Ada-ada saja tindakannya yang kocak. Namun bagiku cukup menghibur. Pengalamannya yang telah banyak tentang penyutradaraan turut membantuku. Dalam kelompok ini, dia menjadi sutradara, sedangkan aku diminta sebagai editor. Tentu saja dalam latihan semua terlibat, termasuk Mo Awan dan Sus Sisca. Iklan itu kami beri judul ”Air Sumber Kehidupan”. Menurutku, tontonan yang sangat indah. Tentu saja dibantu oleh tutor. Di akhir tayangan, foto-foto kami disertakan di situ. Setiap personil diberi jabatan kemiliteran. Lik Agus sebagai komandan tempur (baca: sutradara) dengan pangkat jendral. Sus Sisca sebagai penembak jitu (baca: juru kamera) dengan pangkat sersan. Aku sebagai penyapu ranjau (baca: editor) diberi pangkat peltu. Yang lebih lucu Mo Awan. Dia minta diberi pangkat tengjen saja. Tengjen itu kepanjangan dari “tetangga jendral”! Bekerja dengan Lik Agus memang menyenangkan. Meski terkadang merasa tuli karena suaranya yang lumayan keras itu.

Memahami keunikan teman lain itu memerlukan keterbukaan hati. Keterbukaan hati ini tidak mudah. Kalau aku sudah terlanjur membuat jarak, keterbukaan itu tidak akan terwujud. Di mataku Lik Agus adalah sosok yang paling awal tampak sifat aslinya. Keterbukaan hatinya paling tampak lebih awal. Inilah yang membantu setiap orang dengan mudah dekat dengan Lik Agus. Hidup Jendral!***


1 Komentar so far
Tinggalkan komentar

Semoga Jendral tetap jaya..

hehehe…kadang suka bingung u bersikapdengan orang yang seperti Lik Agus.

Komentar oleh kania




Tinggalkan komentar